Berbagi Resep makanan Kesehatan dan Busana keren

Pelajaran Dari seekor Lalat


Salah satu perumpamaan yang diberikan oleh Allah SWT dalam Al- Qur'an adalah
"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu,
sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat-pun,  walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah pula-lah yang disembah." (QS. Al-Hajj :73)

          Pernyataan ayat itu jelas sekali menyebutkan bahwa sesembahan-sesembahan baik berujud patung-patung, buah pikiran manusia yang diagung-agungkan sehingga menyatakan bahwa hasil-hasil kemajuan yang ada sekarang ini dikarenakan ilmu yang diperolehnya, bukan karunia dari Allah, atau ajaran-ajaran yang berumber dari pikiran (hawa nafsu)
manusia sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat binatang yang hina dan menjijikkan walaupun seluruh sesembahan manusia  itu bersatu untuk saling mewujudkannya.                                          
           Seorang ulama Sayyid Qutub dalam mengomentari ayat diatas mengatakan : " Lalat adalah binatang kecil yang hina. Tetapi sesembahan tersebut tidak sanggup menciptakannya, meskipun mereka bersatu padu saling melakukan kerjasama, bahu membahu.
Menciptakan lalat sama mustahilnya dengan menciptakan gajah ataupun unta, karena baik lalat, unta maupun gajah sama-sama mengandung rahasia penciptaan, rahasia kehidupan. Pernahkah kita berfikir mengapa Al Qur'an memilih lalat yang kecil dan hina ini sebagai perumpamaan ?,
sebab tidak adanya kemampuan menciptakan lalat yang kecil dan hina ini menanamkan bayang-bayang kelemahan yang lebih besar di dalam jiwa,tanpa harus melanggar ta'bir dengan hakekat ini. Kemudian mulai melangkah ke cakrawala yang lebih luas di dalam membuktikan kelemahan yang lebih hina ketika Allah menyatakan : " Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu." (Qs. Al Hajj :73).  Terbukti Tuhan buatan itu tidak berkemampuan mengambil kembali apa-apa yang telah dirampas oleh lalat, apakah Tuhan tersebut berupa berhala, patung atau manusia. Banyak sekali benda-benda berharga yang dirampas lalat, yang manusia sendiri tidak mampu untuk mengambilnya kembali.

          Mengapa Allah SWT memilih lalat sebagai perumpamaan, karena selain dzat-nya yang teramat lemah dan hina, juga bisa menyebabkan timbulnya berbagai penyakit dan bahkan merampas sesuatu yang paling berharga yang kita miliki.
Seekor lalat dapat merampas kehidupan atau nyawa seseorang, Lalat  juga membawa bakteri penyakit TBC, thypus, desentry atau penyakit mata. Dan ia mampu merampas sesuatu yang tidak dapat diambil kembali oleh manusia, padahal ia adalah makhluk yang lemah dan hina."Dan dari lalat kita juga memperoleh pelajaran bagaimana ketentuan-ketentuan dan ukuran-ukuran yang Allah tetapkan padanya. Salah satunya adalah bagaimana lalat terbang dengan ringannya di udara. Sehingga tampak jelaslah bagi manusia bahwa dirinya berawal dari penuh banyak kelemahan, hal ini terbukti bagaimana pada awal mulanya punya keinginan dirinya untuk terbang dan membuat benda yang bisa terbang.Karena dirinya berangkat dari sifat yang penuh banyak kelemahan maka hasil karya manusia pun sampai sekarang banyak dijumpai kelemahan-kelemahannya.Tidak jarang kita membaca berita tentang pesawat-pesawat yang harus masuk hanggar untuk diadakan pemeriksaan ulang terhadap konstruksi (rancangan) pesawat tersebut, dan bahkan akhir-akhir ini sering kali kejadian pesawat yang jatuh.Apalah lagi manusia yang penuh dengan kelemahan ini membuat aturan hidup sendiri, tentu akan lebih banyak lagi permasalahan-permasalah timbul yang justru akan menyulitkan manusia itu sendiri.

          Sebaliknya jika aturan itu datang dari Dzat Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Mengetahui pula akan ciptaan-Nya baik secara dhahir maupun bathin tentu aturan itu pun akan penuh kebijaksanaan, walaupun manusia belum dapat menguak hikmah di balik kebijaksanaan-Nya.

"Dan tiada seorang pun yang setara dengan Dia". (QS. Al-Ikhlas : 4)
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia". (QS. Asy-Syura : 11)

Pelajaran Dari seekor Lalat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

OH iya sahabat RC ( Rumah Ceria ) Terima kasih atas kunjungan nya yach ? Cari dan gali ilmu di sini...Kalo mau komen monggo...
DENGAN CATATAN :
a. gunakanlah komentar anda dengan bahasa yang sopan dan baik
b. masukan kritik dan saran untuk mengoreksi bloog kami
c. comentar yang bersifat pertanyaan akan kami jawab secepatnya