Berbagi Resep makanan Kesehatan dan Busana keren

BUBBLE PROPERTY ISSUE



Sahabat RC ( Rumah Ceria ) Kita Belajar Dari krisis yang terjadi di pasaran global  yang berawal dari krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, isu mengenai buble property di Indonesia juga mengemuka. Bubble sektor properti selain dapat menimbulkan gangguan terhadap stabilitas sistem keuangan juga dapat mengganggu pencapaian target inflasi. Pernyataan Menteri Keuangan, untuk waspada akan terjadinya Bubble Property di Indonesia telah menyentak pelaku bisnis property di Indonesia Bubble Property atau Penggelembungan Property adalah keadaan dimana terjadi kenaikan harga-harga property secara tidak wajar. Kemungkinan terjadinya bubble property di Indonesia perlu menjadi perhatian bagi seluruh pihak terkait, baik dunia usaha, perbankan maupun pemerintah sendiri. Bubble Property perlu diwasapadai guna menghindari terjadinya over supply dan penyaluran kredit yang terlalu masif pada industri properti yang dapat berakibat krisis yang terjadi di tahun 1997. Namun bagaimana sebenarnya peluang terjadi bubble property di Indonesia?  Kewaspadaan akan terjadinya Bubble Property memang diperlukan, namun beberapa indikator terkait sektor property di Indonesia masih  menunjukkan perkembangan yang moderat : 

1. Fundamental ekonomi Indonesia kuat dan permintaan terhadap properti sangat riil serta masih didominasi dari pengguna akhir (end user). 

2. Indonesia masih kekurangan pasokan hunian dan infrastruktur sehingga pasar properti masih sangat besar. Sesuai data BPS, kebutuhan rumah saat ini adalah 13,6 juta unit atau masih terdapat backlog paling tidak sebesar 7,1 juta.  

3. Harga rumah mengalami kenaikan masih wajar mengingat rumah merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Kenaikan yang terjadi selama ini antara lain karena permintaan pasar dan kenaikan harga bahan bangunan. 

4. Harga unit-unit properti baik residensial maupun komersial yang kini telah mencapai miliaran rupiah di kawasan perkotaan ternyata juga diserap oleh masyarakat, baik untuk ditempati maupun dijadikan investasi. Ini menandakan pasar mampu menyerapnya di harga tersebut. 

5. Kontribusi sektor properti Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih tergolong kecil. Dengan demikian, sektor tersebut masih memiliki peluang untuk berkembang. 

6. Pemberian kredit properti oleh perbankan juga tergolong kecil yakni sekitar 14% dari total kredit perbankan. 

7.  Instrumen pembiayaan perumahan di Indonesia masih mengandalkan pasar primer (KPR), pembiayaan sekunder perumahan seperti sekuritisasi KPR, belum berkembang. Sumber pembiayaan sekunder beserta instrumen derivasinya (subprime mortgage) inilah yang menjadi pemicu bubble crisis di Amerika.  

8. Hasil kajian DPNP (Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan) Bank Indonesia  pada Triwulan I-2011 dengan menggunakan berbagai metode (agregat data method, affordability method dan investment method) yang umum digunakan dalam mengukur terjadinya bubble menyebutkan bahwa secara umum belum dapat disimpulkan telah terjadi bubble pada harga properti di Indonesia. 

Gimana Sahabat RC ternyata bisnis proferti di lain sisi kita harus memperhatikan Hal-Hal ber sifat menghasilkan untuk Bangsa Dan negara ini semoga celoteh Rumah Ceria Kali ini bermanpatşşşSelalu semangat dan Salam C-E-R-İ-A

BUBBLE PROPERTY ISSUE Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

OH iya sahabat RC ( Rumah Ceria ) Terima kasih atas kunjungan nya yach ? Cari dan gali ilmu di sini...Kalo mau komen monggo...
DENGAN CATATAN :
a. gunakanlah komentar anda dengan bahasa yang sopan dan baik
b. masukan kritik dan saran untuk mengoreksi bloog kami
c. comentar yang bersifat pertanyaan akan kami jawab secepatnya